Islam Solusi Alternatif, Tatanan Dunia dalam kondisi Pandemi (Part 4 - Selesai )
Oleh : Syahril Siddik, ST
Oleh karena itu, negara memiliki peran untuk senantiasa menjaga perilaku sehat warganya. Selain itu, pemerintah juga mengedukasi agar ketika terkena penyakit menular, disarankan menggunakan masker. Dan beberapa etika ketika sakit lainnya.
Hal ini sangat membantu pemulihan wabah penyakit menular dengan cepat. Karena warga daulah telah membangun sistem imun yang luar biasa melalui pola hidup sehat.
2. Sabar Terhadap Takdir
Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa beriman kepada takdir Allah. Bahwa semua perkara dalam kehidupan ini merupakan kehendak dari Allah SWT.
Maka setiap muslim diwajibkan untuk senantiasa bersabar terhadap takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Termasuk munculnya Wabah adalah bagian dari ketetapan Allah.
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ.
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (QS. Al-Baqarah [2] : 155).
3. Sarana dan Prasarana Kesehatan.
Pelayanan dan kesehatan berkualitas hanya bisa direalisasikan jika didukung dengan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai serta sumber daya manusia yang profesional dan kompeten.
Penyediaan semua itu menjadi tanggung jawab dan kewajiban negara. Karenanya negara wajib membangun berbagai rumah sakit, klinik, laboraturium medis, apotik, lembaga litbang kesehatan, sekolah kedokteran, apoteker, perawat, bidan serta sekolah kesehatan lainnya yang menghasilkan tenaga medis.
Negara juga wajib mengadakan pabrik pabrik yang memproduksi peralatan medis dan obat-obatan, menyediakan SDM kesehatan baik dokter, apoteker, perawat, psikiater, akupunkturis, penyuluh kesehatan dan lain sebagainya.
Pelayanan kesehatan harus diberikan secara gratis kepada rakyat baik kaya ataupun miskin tanpa diskriminasi baik agama, suku, warna kulit dan sebagainya. Pembiayaaan untuk semua itu diambil dari kas Baitul Mal, baik dari pos harta milik negara maupun milik umum.
Dengan demikian, apabila terjadi kasus wabah penyakit menular dapat dipastikan negara dengan sigap akan membangun rumah sakit untuk mengkarantina penderita, atau membangun tempat karantina darurat. Serta mendatangkan bantuan tenaga medis yang handal dan profesional untuk membantu agar wabah segera teratasi.
4. Membangun Sanitasi Yang Baik.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa sanitasi yang buruk juga menyumbang terjadinya wabah penyakit menular. Pada masa eropa mengalami masa the dark age, warga eropa masih membuang hajat di sungai-sungai sehingga pernah dalam sejarah terjadi wabah kolera di sana.
Syariah sangat concern terhadap kebersihan dan sanitasi seperti dibahas dalam hukum-hukum thaharah. Kebijakan kesehatan Khilafah juga diarahkan bagi terciptanya lingkungan yang sehat dan kondusif.
Tata kota dan perencanaan ruang akan dilaksanakan dengan senantiasa memperhatikan kesehatan, sanitasi, drainase, keasrian dsb. Hal itu sudah diisyaratkan dalam berbagai hadits:
إن الله جميل ويحب الجمال والانظف ويحب النظافة. المجد العظيم والمحبة لذلك، نظف بيتك وحديقتك ولا تكن مثل اليهود.
"Sesungguhnya Allah maha indah dan mencintai keindahan, Maha bersih dan mencintai kebersihan. Maha mulia dan mencintai kemuliaan. Karena itu bersihkanlah rumah dan halaman kalian dan janganlah menyerupai orang-orang Yahudi”. (HR. At Tirmidzi dan Abu Ya’la
Rasulullah SAW pun bersabda :
ابتعد عن الأشياء الثلاثة الملعونة، وهي التبرز والبراز في مصدر المجاري المائية، على الحافة أو منتصف الطريق وفي الملجا
"Jauhilah tiga hal yang dilaknat, yaitu buang air dan kotoran di sumber saluran air, di pinggir atau ditengah jalan dan di tempat berteduh". (HR. Abu Dawud).
Disamping itu juga, ada larangan membangun rumah yang menghalangi lubang masuk udara rumah tetangga.
Beberapa hadis di atas mengisyaratkan pengaturan pengelolaan sampah dan limbah yang baik, tata kelola drainase dan sanitasi lingkungan yang memenuhi standar kesehatan dan pengelolaan tata kota yang higienis, nyaman sekaligus asri.
5. Menerapkan Ide Karantina.
Dalam sejarah, wabah penyakit menular sudah terjadi pada masa Rasulullah SAW. Wabah tersebut adalah kusta yang menular dan mematikan dan belum ada obatnya.
Untuk mengatasi wabah tersebut salah satu upaya Rasulullah adalah dengan menerapkan karantina atau isolasi terhadap penderita.
Ketika itu Rasul memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau melihat para penderita kusta tersebut. Dengan demikian, metode karantina telah diterapkan sejak zaman Rasulullah untuk mencegah wabah penyakit menular menjalar ke wilayah lain. Untuk memastikan perintah tersebut dilaksanakan, Rasul membangun tembok di sekitar daerah wabah.
Rasulullah juga pernah memperingatkan umatnya untuk jangan mendekati wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya, jika sedang berada di tempat yang terkena wabah, mereka dilarang untuk keluar. Beliau bersabda:
إذا سمعتم بالطاعون بأرض فلا تدخلوها وإذا وقع بأرض وانتم بها فلا تخرجوا منها (رواه البخاري).
“Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah tersebut. Sebaliknya jika wabah itu terjadi di tempat kalian tinggal, janganlah kalian meninggalkan tempat itu” (HR. Al-Bukhari).
Dari hadits tersebut maka negara Khilafah akan menerapkan kebijakan karantina dan isolasi khusus yang jauh dari pemukiman penduduk apabila terjadi wabah penyakit menular. Ketika diisolasi, penderita diperiksa secara detail.
Lalu dilakukan langkah-langkah pengobatan dengan pantauan ketat. Selama isolasi, diberikan petugas medis yang mumpuni dan mampu memberikan pengobatan yang tepat kepada penderita.
Petugas isolasi diberikan pengamanan khusus agar tidak ikut tertular. Pemerintah pusat tetap memberikan pasokan bahan makanan kepada masyarakat yang terisolasi.
6. Memenuhi Kebutuhan dasar masyarakat pada masa Karantina.
Negara Khilafah adalah negara yang hadir untuk memberikan kebaikan bagi segenap kehidupan manusia, maka negara berfungsi sebagai pengurus dan pengatur dalam rangka mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan demi tercapainya kehidupan adil dan makmur bagi warga negara.
Baitul Mal Negara Khilafah sungguh sangat melimpah, mulai dari sektor kepemilikan negara sampai kepemilikan umum, semua itu telah menjadikan negara Khilafah mampu tampil dan bertahan dalam mengatasi secara real efek akibat pandemi yang terjadi.
7. Islam Menginspirasi dan Memfasilitasi Negara Menciptakan Vaksin
Islam memasukan konsep Qadar sebagai salah satu yang harus diyakini. Allah telah tetapkan terkait gen, mekanisme mutasi, dampak fisiologi sebuah virus tertentu. Dari situ, kita tahu bagaimana mekanisme penyakit.
Contohnya, identifikasi terhadap kuman Mycobacterium sebagai penyebab TBC yang menyerang paru, dan kita bisa pelajari antibiotik untuk mengobatinya dan juga mengenali mutasi kuman kuman Mycobacterium TB sehingga bisa menjadi resisten.
Ukuran-ukuran ini yang bisa dipelajari dan digunakan untuk memprediksi resiko penyakit. Dan dari situ dapat diteliti obat/ vaksinasinya.
Umat Islam terdahulu mengembangkan ikhtiar baru mengatasi Pandemi, yakni vaksinasi.
Cikal bakal vaksinasi itu dari dokter-dokter muslim zaman Khilafah Utsmani, bahkan mungkin sudah dirintis di jaman Abbasiyah.
Sebagai muslim kita harus waspada dan optimis sekaligus. Waspada, bahwa Virus Corona ini bisa juga menyebar ke negeri-negeri muslim yang lambat mengantisipasi. Namun juga optimis bahwa untuk setiap penyakit, Allah pasti juga menurunkan obatnya.
Negara akan mengintensifkan upaya menemukan vaksin Corona, lalu menawari Cina bantuan mengatasi pandemi corona, baru kemudian memaksa Cina mengubah politiknya, dari yang tidak pro Muslim, ke pro Muslim, contohnya kasus Uighur. Sekaligus agar Cina membuka pintu untuk dakwah Islam yang seluas-luasnya.
Khatimah
Dengan solusi alternatif yang telah dilakukan Islam tersebut, maka Ideologi Islam sangat layak mengatur tatanan dunia sebagai sebuah ideologi yang selaras dengan fitrah manusia.
Kehidupan manusia bisa meraih keberkahan dan rahmat dari Allah SWT, jika islam dijadikan sebagai alternatif solusi bagi dunia ketika menghadapi pandemi seperti hari ini.
Maka sekali lagi hanya dengan Islam lah, tatanan kehidupan setelah pandemi bisa meraih keberkahan dan rahmat.
Wallahualam Bisshawab
Post a Comment