Perubahan Kurikulum, Mampukah Mencetak Generasi Terbaik
Oleh
: Ummu Algi (Aktivis Pendidikan Konawe Selatan)
Kurikulum
adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan
yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran
dalam satu periode jenjang pendidikan.
Perubahan
kurikulum dari tahun ketahun merupakan kebijakan yang diambil pemerintah.alasan
pemerintah melakukan perubahan kurikulum pendidikan yang baru adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta alasan lain perombakan
kurikulum ini untuk meningkatkan keterserapan lulusan.
Peran
kurikulum dalam pendidikan untuk sebuah Negara adalah ibarat ruh/nyawa sehingga
penyusunannya harus sesuai dengan visinya dalam suatu bangsa, tidak harus
mengikut kepada Negara lain.
Pendidikan
vokasi akan segera dieksekusi oleh
pemerintah negeri ini, hal ini telah kita lihat yaitu program link dan match,
yang akan diterapkan di SMK dan perguruan tinggi dengan industry, ditambah lagi
kasus dirjen dikti menggandeng google,gojek, tokopedia dan traveloka untuk
menyelenggarakan program” bangun kualitas manusia Indonesia(bangkit) 2021”.
Kemudian
program ini akan ditawarkan kepada mahasiswa disemua perguruan tinggi Indonesia
untuk dapat mengimplementasikan kampus mereka melalui proyek studi/proyek
independen untuk mendapatkan kompetensi dibidang machine learning, mobile
development dan cloud computing.
Mahasiswa
yang mengikuti kegiatan tersebut akan mendapatkan 20 SK Sertifikasi dari google,
mendapatkan dana inkubasi dan mengikuti program di university innovation
fellows di stanford university, sehingga pada akhirnya mahasiswa dibekali
dengan keahlian teknologi dan soft skill yang dibutuhkan untuk sukses berpindah
dari dunia akademik ketempat kerja diperusahaan terkemuka .
Dari
realitas ini sangat nampak bahwa kebijakan pemberdayaan potensi generasi yang berbasis pelibatan porporasi sama halnya
menyerahkan potensi unggul generasi pada korporasi (asing). Maka kesejahteraan rakyat hanyalah omong
kosong belaka, karena fakta dilapangan para generasi muda hanya sekedar menjadi
tenaga kerja dan buruh industry.
Dengan
kebijakan ini negara rela kehilangan SDM yang unggul dan diserahkan kepada korporasi. Sehingga merugikan bangsa
sendiri karena kurikulum ini tidak dijumpai untuk mencetak generasi yang
bermental menjadi pemimpin dan yang peduli kepada urusan umat. Mereka akan
selalu sibuk memantaskan diri agar
kemampuan yang dimiliki dilirik oleh para korporasi. Inilah kondisi jika
pendidikan negeri dicengkram oleh ssstem kapitalisme.
Kapitalisme
membuat Negara melepas tangan dari perannya yang seharusnya dominan untuk
menyelenggarakan pendidikan bagi rakyat. Kapitalisme telah menjadikan Negara
bergantung pada swasta. Oleh sebap itu selama pendidikan masih diatur oleh ssstem
kapitalisme keunggulan output generasi
didik hanya akan disuguhkan untuk korporasi.
Hal
ini tidak akan ditemukan dalam pendidikan islam. Islam menyadari bahwa
pendidikan adalah sebuah investasi dimasa depan. Tujuan Pendidikan islam adalah
membentuk dan membangkitkan generasi muda menjadi insan yang berkualitas untuk
memimpin umat dan negara. Visi ini dibangun agar membentuk kepribadian islam,
menguasai pemikiran islam dengan handal, menguasai ilmu-ilmu terapan yaitu ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan memiliki keterampilan yang tepat guna
dan berdaya guna.
Pembentukan
kepribadian islam pada generasi sehingga memiliki pola pikir dan pola sikap
sesuai dengan syariah islam. Kemudian materi-materi pembelajaranya harus sesuai dengan jenjang dan proporsinya. Taman
Kanak – Kanak hingga Sekoalh Dasar materi yang diberikan adalah materi dasar yang
bersifat pengenalan keimanan. Setelah baliq
yaitu SMP,SMA, PT materi yang diberikan bersifat lanjutan yaitu pembentukan,
peningkatan dan pematangan. Hal ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
keimanan serta keterikatannya dengan syariat islam. Indikatornya agar anak
didik dengan kesadaran yang dimilikinya melaksanakan seluruh kewajiban dan
mampu menghindari segala bentuk kemaksiatan kepada Allah SWT.
Adapun
materi yang bertujuan untuk penguasaan IPTEK dan keterampilan menjadikan mereka
mampu berinteraksi dengan lingkungan, berupa peralatan dan penggunaanya agar
berdaya guna ditengah masyarakat.
Alhasil
output generasi sistem pendidikan islam akan melahirkan generasi
cemerlang. Mereka menjadi
orang-orang yang ahli dalam agama serta
ahli dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat dirasakan
oleh masyarakat. Semua ini akan terwujud
dengan peran Negara. Wallahu a’lam bissawab (***)
Post a Comment