Islamphobia Menjadi Ancaman, Saatnya Islam Bangkit.
Oleh : Asma Sulistiawati (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton)
Penyebaran
fakta terkait Islam harusnya digambarkan dengan semestinya bukan malah dibuat
menjadi ketakutan bagi sebagian pihak. Akhirnya dengan ditutupinya fakta
membuat berbagai problematika yang terjadi berujung pada pembantaian.
Polisi
di Provinsi Ontario Kanada mengatakan, seorang pengemudi dengan sengaja
menyerang satu keluarga dengan alasan karena mereka muslim, sehingga menewaskan
empat orang dan melukai serius seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun.
Serangan itu dikecam sebagai "tindakan kebencian yang tak bisa
diungkapkan", selain bersikap islamofobia atau istilah kejiwaan untuk
ketakutan dengan pemeluk agama Islam. Para korban yang berasal dari anggota
keluarga yang sama dipukul dengan benda keras pada Minggu (6/6/2021) malam
ketika mereka menunggu untuk menyeberang jalan di kota London, sekitar 200 km
(124 mil) barat daya Toronto. (Bisnis.com,08/06/2021)
Masalah
Islamphobia bukan hanya sekali terjadi tapi sudah kian berulang. Jadi apakah
hal ini masih menjadi tabu untuk diperhatikan? Nyawa sudah melayang, lantas
dimana keadilan sesungguhnya untuk muslim yang terzalimi.
Bangkit
membela dan menyebarluaskan yang hak bahwa Islam itu ramah sehingga tidak perlu
untuk ditakuti. Islamphobia semakin didiamkan semakin akan menjadi penyakit
yang akan menyebar ke kalangan yang lain. Pun bisa saja kaum muslim sendiri
akan terinfeksi juga dengannya.
Masalah
Islamphobia bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan. Apalagi dengan kondisi
sistem saat ini yang kurang melindungi. Hak agama seolah menjadi ajang pilih
kasih. Ketika nyawa kaum muslim yang hilang menjadi hal biasa tetapi ketika
nyawan non-muslim yang hilang akan menimbulkan kegaduhan. Bahkan menjadi berita
Internasional.
Maka
tak heran apabila di sistem kapitalis ini Islam pula masih suka ditutupi fakta
riilnya. Sehingga wajar ketika Islam itu sangat ditakuti. Sebab, bila Islam
diketahui kebenarannya akan sangat menjadi kekhawatiran sistem ini. Bahkan akan
bisa menyainginya.
Karena
Islam bukan soal Ibadah saja tetapi memiliki ruang yang lain yang lebih besar
untuk dijangkau. Jadi sudah saatnya dunia seharusnya tau tentang fakta
kebenaran Islam agar masalah ini tidak kemudian terulang kembali.
Islam
adalah agama yang tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu, batas-batas
geografi. Islam sebagai agama penyempurna yang selalu terbuka dengan adanya
perubahan zaman yang semakin modern. Inilah yang dinamakan Islam komprehensif
yaitu islam yang meliputi segala aspek kehidupan.
Agama
Islam mencangkup segala aspek kehidupan diantaranya adalah akidah, ibadah,
akhlak, social, ekonomi, politik, ketatanegaraan, kekeluargaan, kebudayaan,
peradaban dan lain-lain. Karakteristik lainnya adalah humanis. Dapat dilihat
dari upaya Islam yang melindungi hak asasi manusia sebagaimana dapat dilihat
dari segi visi, misi dan tujuannya, yakni bahwa ajaran Islam memiliki ciri
tidak hanya mensejahterakan kehidupan dunia dan akhirat tetapi juga
menyejahterahkan dalam aspek individual dan sosial.
Islam
yang kosmopolit dapat mempersatukan dan mempersaudarakan manusia di dunia
dengan dasar yang kukuh yakni iman dan takwa kepada Allah SWT. Maka dapat
dikatakan bahwa Islam memiliki nilai-nilai ideal, universal dan unggul. Dengan
merujuk pada Al-Qur’an dan Hadits serta para pendapat ulama.
Islam
memiliki macam-macam ajaran pokok yaitu adalah tentang iman (teologis), ibadah
dan akhlak. Dalam penafsiran Al-Quran, banyak ilmu-ilmu yang terkandung
didalamnya. Berbagai ilmu seperti Ilmu hadis, Ilmu Pendidikan Islam, Dakwah
Islamiyah, Fikih (Hukum Islam), Ilmu Kalam, Filsafat Islam, Tasawuf, Sejarah
Islam, Ilmu Pengetahun (Sains) dalam Islam, Kedokteran Islam, Ekonomi Islam,
Sosial dan Politik dalam Islam, Psikologi Islam. Beberapa corak pemikiran Islam
terdapat Islam Normatif merupakan pendekatan yang berangkat dari teks yang
telah tertulis dalam kitab suci dan sampai batas-batas tertentu ia bercorak
literalis, tekstualis atau skriptualis.
Selanjutnya
adalah Islam Ideologis dimana Islam merupakan sebuah ideologi atau cita-cita
yang harus diperjuangkan menjadi dasar atau falsafah hidup sebuah bangsa.
Hingga dapat mempengaruhi keputusan dalam berbagai bidang kehidupan. Sampai
pada Islam Politis. Islam Politis berpandangan bahwa Islam adalah suatu agama
yang serba lengkap. Di dalamnya terdapat pula antara lain sistem ketatanegaraan
atau politik. Oleh karenanya dalam bernegara umat Islam hendak kembali pada
sistem ketatanegaraan Islam, dan tidak perlu meniru sistem ketatanegaraan
barat.
Kepemimpinan
dalam Islam juga menuntut adanya penegakan keadilan. Keadilan adalah lawan dari
suatu bentuk penganiayaan, penindasan dan pilih kasih. Keadilan harus dirasakan
oleh semua pihak dan golongan.
Diantara
bentuknya adalah dengan mengambil keputusan atau kebijakan yang adil diantara
dua pihak yang sedang berselisih, mengurus dan melayani semua lapisan masyarakat
tanpa memandang agama, etnis, budaya, dan latar belakang atau tidak boleh
berlaku diskriminatif.
Bahkan,
dalam kepemimpinan islam kriteria menjadi seorang pemimpin sangatlah penting.
Hal itu sekaitan dengan istilah yang digunakan dalam Islam dimana pemimpin itu
disebut sebagai Khalifah. Khalifah adalah wakil, pengganti atau duta).
Sedangkan
secara istilah Khalifah adalah orang yang bertugas menegakkan syariat Allah
SWT, memimpin kaum muslimin untuk menyempurnakan penyebaran syariat Islam dan
memberlakukan kepada seluruh kaum muslimin secara wajib, sebagai pengganti
kepemimpinan Rasulullah SAW .
Kriteria
pemimpin menurut Islam adalah, beriman dan beramal shaleh, memiliki niat yang
lurus, tidak meminta jabatan, berpegang teguh pada hukum Allah, memutuskan perkara
dengan adil, tidak menerima hadiah, tegas dalam memimpin dan bersifat lemah
lembut.
Dari
pengertian tersebut jelas bahwa pemimpin menurut pandangan Islam tidak hanya
menjalankan roda pemerintahan begitu saja, namun seorang pemimpin harus
mewajibkan kepada rakyatnya untuk dapat melaksanakan apa saja yang terdapat
dalam syariat Islam walaupun bukan beragama Islam.
Seorang
pemimpin islam haruslah memiliki sifat-sifat, seperti ; shiddiq (selalu berkata
dan bersikap jujur dan benar). Bukan hanya perkataannya yang benar, akan tetapi
perbuatannya juga harus benar yang artinya, harus sejalan dengan ucapannya.
Shiddiq
sebagai modal dasar dalam memimpin sebab kalau tidak maka akan merusak
semuanya. Selain itu, bersifat amanah (dapat dipercaya) : Jika satu urusan
diserahkan kepadanya, maka niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Hanya
kepemimpinan Islam yang mampu menghentikan kekerasan dan mengangkat kehormatan
Islam di tengah bangsa di dunia. Jadi sudah saatnya kaum muslim dan dunia
semakin melek tentang fatka Islam sebenarnya. Bahwa solusinya hanya kembali
kepada Islam yang melindungi seluruh hak manusia. Karena Islam adalah Rahmatan
Lil Alamin.
Wallahu'alam
Bishawwab(*)
Post a Comment