Islamophobia India dan Kebutuhan Terhadap Khilafah
Oleh : Sasmin
Islam
sering mendapat kecaman dari pemerintah di kota minoritas. kebebasan umat
muslim dibatasi dan melarang keras penggunaan hijab dirana pendidikian sebagai
aturan yang telah ditetapkan oleh
manajemen perguruan tinggi di Karnata yang mendapat garis merah dan terkekang
oleh aturan tersebut. Para mahasiswi yang menunjukkan jati dirinya dengan
menggunakan jilbab dan kerudung kekampus merasa tertindih oleh demonstrasi yang
dilakukan mahasiswa Hindustan. Belum lama ini publik di hebohkan dengan video
yang beredar khususnya umat Islam geram dengan aksi mahasiswa Hindustan.
Dilansir
dari suara.com (10/02/2022), terjadi kericuhan saat sekelompok mahasiswa
Hindustan memadati ruang-ruang kelas
untuk mendukung larangan hijab disekolah. mereka bersorak dan meneriakkan
pujian terhadap dewa-dewa hindu sambil memprotes penggunaan hijab oleh
mahasiswa muslim. Beberapa sekolah juga mulai menerapkan aturan larangan
berhijab di Karnataka, sebagaimana pemerintah Karnataka di kuasi oleh Partai
Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party, mereka menyampaikan mahasiswi harus
mengikuti tatanan yang telah ditetapkan oleh manajemen sekolah.
India
merupakan negara multikultural yang memberi kebebasan pada masyarakatnya dalam
menganut agama. Sayangnya yang terlihat justru pemerintah India berupaya
membuat perempuan muslim tidak terlihat dan go out of public, tentu ini
merupakan bentuk apartheid agama dan tidak proporsional mempengaruhi perempuan
muslim.
Insiden
ini mendorong MUI membuka suara dengan mengimbau dan mendesak pemerintah India
agar mengizinkan muslim di Karnataka menjalankan keyakinannya, pemerintah India
pun merespon bahwa siswi/mahasiswi harus menjalankan aturan berpakaian yang
ditetapkan manajemen. MUI juga menyayangkan aturan ini yang merugikan umat
muslim dikarnataka dimana muslim di Indonesia merasa kecewa dengan kebijakan
yang sudah dibuat oleh manajemen sekolah.
Hindu
adalah mayoritas di India. kekuasaan ditangan Hindu, kesewenang-wenangan
berjibaku menyudutkan muslim mendiskriminasi serta membendung keyakinanan minoritas disana.
Larangan
hijab ini adalah bagian dari kejamnya rezim islamifhobia di India. partai
radikal Hindu makin banyak mengeluarkan kebijakan anti Islam. Sementara itu
muslim di sana menghiba perhatian dan bantuan dari muslim khususnya negara
mayoritas muslim.
Kemunafikan
terbesar masa ini adalah para liberalis yang terus menggaungkan kebebasan
berekpresi termasuk para fundamentalis ekstrimis. India menganggap berpakaian
apapun, berbuat apapun bahkan yang tidak senonoh adalah bebas yang mendasar,
tapi ini tidak berlaku oleh muslimah yang mengenakan jilbab sesuai
keyakinannya, sebagai indetitasnya tentu saja kebebasa berekspresi mereka
justru dimaki, dicaci, dihina bahkan dilakukan tindakan fisik anarkis untuk
meneror mereka.
Sejak
pemerintahan Islam gugur perempuan-perempuan tidak lagi memiliki perisai yang
menjaga dan melindungi dari kezholiman penguasa khusunya Muslimah. muslimah
kini mendapat kekerasan mental dan fisik mereka diperlakukan tidak semestinya
sebagai manusia, pelecehan mereka dapatkan, sungguh ironis kehidupan minoritas
(muslim) di karnataka (India) bukan saja disitu negara-negara lain pun
memperlakukan kaum minoritas tidak lazim di negaranya.
Islamophobia
terus digencarkan oleh pembenci Islam agar banyak masyarakat jauh dari
kehidupan islam. membungkam suara-suara muslim ketika menyiarkan kebenaran. Hari
ini dunia tidak baik-baik saja semenjak tatanan Islam di kubur oleh
penguasa-penguasa sekuler yang notabene menginginkan Islam dan pemeluknya
lenyap.
Beginilah
bila tatanan negara, sosial, pendidikan merujuk pada sekulerisme yang memperdaya keadaan untuk berkuasa dan
semena-mena menangkal Islam, menurutkan nafsunya sebagai tuntunan kehidupan.
itulah sekulerisme paham pemisahan agama dari kehidupan yang hari ini dunia
mengadopsinya.
islamophobia
telah lahir sejak Kerasulan Nabi Muhammad Saw. Ketika menyiarkan Islam ditengah
masyarakat Makkah. beliau mendapat penolakan oleh masyarakat Makkah. Mengajak beriman
dan mengikuti jejak Rasulullah Saw. bahkan Rasulullah pun ditolak mentah-mentah
untuk mendirikan sebuah negara di Makkah karena masyarakat sekitar tidak mau
terikat oleh aturan yang dibawa oleh Rasulullah.
Tidak
ada perbedaan hari ini dimana orang-orang menolak Islam tampil di tengah
masyarakat. Mengenakan hijab mereka mendapat reaksi tidak enak dengan di hujat
bahkan diteror. Sebenarnya Islam lagi dalam himpitan penguasa barat dengan
perlahan-lahan melenyapkan Islam dimuka Bumi. Sayangnya Islam adalah agama yang
benar, agama Allah yang dijaga langsung oleh Allah SWT. dari pemberontak.
Berbagai cara dilakukan, mendiskriminasi minoritas muslim, melarang berhijab,
menindas umat muslim, memenjara pejuang Dakwah tetap saja Islam tidak akan
luput sebab Allah terus mengirim orang-orang yang mau menjaga agamanya.
Untuk
itu, kaum muslimin membutuhkan junnah sebagai pengayom dalam jalan mereka
kemanapun kaki melangkah. karena negara Islam semata-mata berpusat pada satu
aturan yakni dari Allah SWT. disetiap lini kehidupan baik negara, sosial,
ekonomi, kesehatan dan pendidikan bahkan kehidupan non muslim dijamin
keamanannya tanpa harus di batasi keyakinannya, mereka tetap menjalani
aktivitas seperti biasanya tanpa harus melanggar aturan negara.
Terlebih
muslimah akan di jaga kehormatannya dengan menggunakan hijab ketika keluar
rumah, jika ada oknum yang melecehkan muslimah tentu hukumannya telah negara
siapkan sebagaimana kisah khalifah mu'tasimbillah menyelamatkan wanita anshar
yang dilecehkan oleh kaum musyrik dengan mengirim prajuritnya.
Harapan
Muslim India mendapat keadilan, keamanan bagi mereka hanya bisa terwujud dalam naungan khilafah.
Wallahu
a'lam bisshawab
Post a Comment