Ajang Awards Bukan Standar Negara Maju.
Oleh : Rasyidah (Mahasiswi STAI YPIQ Baubau)
Dilansir oleh
KendariInfo pada 13 Mei 2022 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam 10 besar nominasi
Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2022 dari berbagai macam kategori. Sebanyak enam daerah yang masuk dalam
kategori tersebut yakni wilayah Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh panitia penyelenggara, Ayo
Jalan Jalan Indonesia secara virtual pada Senin (9/5/2022).
Hiro Kristianto selaku Chairman of Anugerah Pesona Indonesia,
mengatakan, pada penyelenggaraan tahun ini, pihaknya menerima banyak masukan
dari 34 provinsi dan 135 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, kemudian
dilakukan kurasi oleh pihak penyelenggara hingga menyisakan 10 daerah dari
setiap kategori.
Selanjutnya, untuk menentukan pemenang API
Award 2022, pihaknya akan membuka voting mulai dari 1 Juni hingga 31 Oktober
2022 mendatang dengan menggunakan saluran seperti short message service (SMS),
video YouTube API AwarDari 18 kategori yang ada, Sultra berhasil masuk dalam 12
kategori.
Indonesia memiliki
keindahan alam yang sangat menakjubkan mata, mulai dari laut hingga gunung melimpah
ruah pesonanya membius para penikmatnya, tak terkecuali keindahan alam yang ada
diberbagai wilyah provinsi Sulawesi tenggara ini sehingga memiliki potensi yang
sangat besar untuk mendukung Indonesia menjadi Negara maju akan kekayaan alam
dengan segala keindahannya, Namun itu semua hanyalah sebuah angan- angan saja.
Penghargaan
seperti ini, tidak memberikan dampak yang signifikasn terhadap kemajuan
suatu wilayah. Apalagi selama ini setiap wilayah yang ada di indonesia
termasuk Provinsi sulawesi Tenggara dijadikan
sebagai lahan bagi mereka para importir. dan di dukung pula dengan sistem kapitalisme
saat ini yang mana pemilik modal itulah yang berkuasa. Disatu sisi menerima
penghargaan pesona Indonesia, sebagai gelut kebanggaan atas keindahan negeri
namun tanpa disadari telah dijajakan atas mereka pemilik modal untuk keuntungan
probadi dan di sisi lain pula masih
banyak persoalan masyarakat yang belum terselesaikan.
Ketika suatu wilayah
dinobatkan sebagai Negara maju maka harus memiliki serangkaian Krisis
multidimensi dengan melihat perameter Nagara maju yaitu Indeks Pembangunan
Manusiab (IPM), Negara yang memiliki standar hidup yang tinggi, pengobatan yang
bagus, kesehatan yang baik, tingkat perkembangan anak yang tinggi, sarana
transport yang baik, Pendapatan perkapita yang tinggi dan semua yang telah
disediakan benar-benar telah memberikan layanan penuh terhadap masyarakatnya
terciptanya Kesejahteraan secara merata.
Namun, faktanya saat ini
diberbagai wilayah di Indoenesia lebih
khusus di wilayah Sulawesi Tenggara sebagian besar masyarakatnya masih
merasakan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan, biaya hidup yang
tinggi, masih banyaknya pengangguran, maraknya
begal, tindak kriminalitas, penembak busur OTK masih menjadi PR wilayah Sultra.
Belum lagi jalanan rusak, stunting, angka kemiskinan di wilayah terpencil,
ketersiadaan sarana dan prasarana bagi sekolah dan pusat kesehatan masih menjadi
kendala bagi masyarakat karena mahalnya sehingga tidak terjangkau. Dari hal
demikian dapat kita simpulkan bahwa suatu wilayah tersebut sama sekali belum
mencerminkan sebagai Negara Maju.
Sehingga, jangan merasa
bangga ketika ditetapkan sebagai kategori nominasi Awards kerena hal itu adalah
cara kerja Barat yakni Amerika Serikat Membuat kebijakan tersebut untuk sebagai
perdagangan wilayah Indonesia, hal seperti itu sekilas mata menggangap ajang
kebanggaan bagi wilayah itu tersendiri. Namun, malah membuat semakin rugi dan
bunga utang yang semakin menggunung. Dan kita wajib waspada terhadap kebijakan
ini karena selama ini AS sering menggunakan politik labeeling pada negeri muslim. Yang mana politik labeeling lebih beoriantasi
pada keuntungan AS saja bukan untuk kebaikan seluruh dunia.
Sistem yang berlandaskan
kepada materi dan sekulerisme tentu hanya melihat materi yang menjadi asas,
dimana nilai prestise kemenangan dalam suatu even beergengsi, sehingga menarik
investor dan melakukan perubahan besar-besaran sehingga tidak heran lagi, saat
ini unsur nilai materi tersebut dijadikan standar untuk menjadi status perubahan suatu wilayah menjadi maju.
Seharusnya persoalan
utama bukan pada nilai materi, dikarenakan nilai itu hanya angka ditas kertas.
Namun yang terpenting adalah terpenuhinya hajat hidup rakyat dan kebutuhan yang
mudah terjangkau, itulah bukti nyata kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa
bukan yang malah membuat masyarakatnya semakin menderita seperti kondisi hari
ini.
Ketika menginginkan wilayah
suatu negeri, sebagai negara maju maka jalan satu-satunya yaitu dengan
penerapan ideologi islam secara kaffah yang bisa mewujutkan itu semua adalah
dengan adanya khilafah. Khilafah yang akan menaungi kita, bukan seperti AS yang seenaknya
mengeksploitasi kita. Sehingga wajar selama islam berjaya tidak ada negara yang
mengalami kemiskinan seperti afrika yang selama ini identik dengan kemiskinan
pada masa khilafah bisa menjadi negara kaya dan maju
Khilafah merupakan
sistem pemerintahan Islam yang dipimpin oleh seorang khalifah, yang bertugas
mengatur urusan umat manusia dengan hukum-hukum Islam secara kaffah yang
menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh alam.
Islam adalah sebuah
agama sekaligus sebuah sistem ideologi yang menjadikan seorang pemimpin
(Khalifah) dan semua rakyatnya berakidah kuat di mana setiap individu taat dan
tunduk kepada Allah SWT dan Rasulullah degan menjalankan perintah dan meninggalkan
larangan-Nya.
Syariah Islam hanya bisa
diterapkan secara menyeluruh dalam institusi Khilafah, yaitu sistem
pemerintahan Islam yang mempersatukan umat Islam seluruh dunia yang dipimpin
oleh seorang Khalifah. Dengan begitu, jargon rahmatan lil alamin akan terwujud.
Dengan menengok sejarah
Islam, Negara Khilafah (kepemimpinan Islam) merupakan negara maju dan mandiri,
ini dibuktikan dalam sejarah keemasan Islam. Khilafah mampu menjadikan
peradaban islam saat itu menjadi mercusuar bagi seluruh alam. Dunia takjub
dengan keberadaan Islam sebagai imperium yang mampu menyebarkan kemaslahatan
bagi seluruh umat manusia.
Bukan khayalan semata,
pengaturan kehidupan dengan ideologi Islam, justru membawa pada puncak
kegemilangan. Inilah gambaran, bagaimana ideologi Islam mampu membuat dunia
tercengang dengan kehadiran Islam sebagai sistem yang mengatur kehidupan.
Selain itu dalam negara
islam akan mewujudkan
generasi yang menjadi tonggak peradaban. Yang dimana dia akan Menjadi generasi unggul yang mampu memberikan
kontribusi bagi agama dan masyarakatnya. Dan dia telah terlatih dengan syaksiyah
islamiyahnya dan mejadi seorang ilmuan yang memiliki daya guna dan tepat guna
bagi negerinya.
Pada era pemerintahan
Khalifah Harun Al Rasyid dan Al Ma’mun yang merupakan pengantar puncak
peradaban Islam, dunia Islam mengalami kemajuan ilmu pengetahuan, sains dan
budaya yang luar biasa pesat. Kemajuannya ditandai dengan berdirinya Bayt al
Hikmah yang merupakan pusat studi, perpustakaan, sekaligus universitas terbesar
di dunia saat itu yang mampu menghasilkan sederet ilmuwan Muslim yang
melegenda, yang menjadi sumber inspirasi bagi dunia.
Saat itu seseorang yang
berhasil membuat suatu karya ilmiah, dalam sejarahnya mereka memberikan emas
seberat karya yang telah dirumuskan, sehingga banyak dari masyarakat Islam yang
tertarik dengan mengadakan penelitian ilmiah, seperti penelitian medis. Bisa
dikatakan, tidak ada peradaban lain di muka bumi yang bisa menandingi pesatnya
ilmu pegetahuan di dunia Islam, dari mulai Eropa, Cina, hingga India, semuanya
salut dengan kegigihan Khalifah yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan
melebihi peradaban manapun saat itu.
Maqayis, mafahim, dan qanaah yang berdasarkan
kepada Islam menjadi standar indikator bahwa bangsa tersebut adalah bangsa yang maju, memiliki pesona
tersendiri. Inilah gambaran kegemilangan peradaban Islam yang merupakan hasil dari
penerapan ideologi Islam secara kaffah, yang benar-benar adanya telah membuat kemajuan
yang signifikan bukan hanya pada manusia tapi untuk seluruh alam. Dan bangsa Indonesia juga berpeluang untuk
mewujudkan kembalinya Kejayaan Peradaban Islam dengan penerapan Syariah Islam
secara kaffah dalam pengelolaan Sumber daya Manusia, Sumberdaya Alam, dan Sumberdaya Teknologi yang
dimilikinya. Wallahu ‘Alam bis shawwab
Post a Comment