Menyoal Tingginya Angka Kekerasan Terhadap Perempuan
Oleh: Yuni Damayanti
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (PPPA) Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebutkan kasus kekerasan pada
perempuan dan anak mengalami peningkatan setiap tahunya. Kasus kekerasan pada
perempuan dan anak mengalami peningkatan selama kurang lebih tiga tahun
terakhir berdasarkan data laporan yang dicatat
DPPPA Kendari, yakni tahun 2019 hingga 2021 sebanyak 84 kasus.
Kasus PPPA Kendari, Siti Ganef mengatakan, tingkat
kekerasan pada perempuan dan ak mengalami peningkatan selama kurang lebih tiga tahun terakhir, dengan kasus sebanyak 84
ia merinci, pada tahun 2019, kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak 7
orang, sedangkan kekerasan terhadap anak sebanyak 21 orang. Di tahun 2020,
sebanyak 8 orang perempuan mengalami kekerasan dan 17orang terjadi pada anak.
Data yang da pada tahun 2021, total kasus
kekerasan yang terlapor, sebanyak 31 orang dengan rincian 6 perempuan dan 25
anak. "Jenis kekerasan yang dialami para perempuan dan anak tersebut mulai
dari kekerasan fisik, psikis, hingga seksual," terangnya. Peningkatan
kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak disebabkan kurangnya kesadaran para
pelaku terhadap tekanan psikologi yang diterima oleh korban, (telisik.id, 23/05/2022)
Meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan
dan anak ini bukan masalah sepele yang harus di selesaikan oleh pemerintah
sebab banyaknya UU dan peraturan yang ada tidak mampu melindungi perempuan, justru banyak menimbulkan
masalah baru.
Misalnya kekerasan dalam rumah tangga banyak
dipicu karena komunikasi antara suami istri tidak terjalin dengan baik akibat
kesibukan masing masing. Selain itu banyak terjadi pelecehan seksual di
lingkungan tempat kerja. Yah, semua ini terjadi karena UU yang dibuat bukan untuk melindungi perempuan, justru
semakin membuat perempuan menyalahi kodratnya dan menimbulkan keretakan rumah
tangga.
Ditambah lagi aurat perempuan yang diumbar
menjadi pemicu terjadinya pelecehan seksual. Yah, seperti inilah gambaran kehidupan
perempuan di era kapitalisme rawan
menjadi korban kekerasan.
Tentu ini sangat bertentangan dengan Islam yang memandang perempuan sebagai
makhluk mulia yang harus dijaga kehormatanya. Selain itu perempuan dalam Islam adalah ummun warobbatul
bait, ibu sekaligus pengatur rumah tangga.
Persoalan yang utama dari
masalah ini adalah dilalaikanya fungsi dan hak kewajiban seorang istri. Di dalam
peradaban Islam, ibu diposisikan sebagai sosok yang dapat memberikan kontribusi
besar dalam membangun sebuah peradaban tanpa mendisorientasi perannya. Allah Swt memuliakan perempuan dengan meletakkan surga
dibawah telapak kakinya, maka dengan penuh ketaatan kepada Allah perempuan
dalam Islam akan menjelma menjadi ibu-ibu tangguh sebagaimana ibunya para ulama
dahulu. Perempuan dalam Islam tidak akan disibukkan dengan aktivitas bekerja
diluar rumah untuk membantu perekonomian keluarga karena menafkahi adalah
kewajiban seorang ayah.
Andai saja imam Syafii tidak memiliki ibu yang
tangguh, maka dia tidak akan menjadi seorang ulama besar dan faqih fiddin. Saat
ini muslimah membutuhkan sosok perempuan
ibu generasi masa depan seperti :
Khadijah, ummul mukminin sebagai istri
sekaligus sahabat beliau. Bunda khadijah selalu membela Nabi SAW percaya
kepadanya ketika orang meragukan beliau. Dia adalah ibu yang terhormat untuk
anak-anaknya dan ibu yang benar untuk orang-orang mukmin.
Aisyah, ummul mukminin, seorang istri dan ulama
besar dengan pengetahuan fiqh islam yang luar biasa. Sumayyah, seorang ibu
dengan keimanan luar biasa, martir pertama dalam islam. Nursaibah binti Kua’ab,
seorang ibu mujahidah, semoga Allah meridoinya. Masih banyak para sahabiyah
cemerlang dan rule model seorang ibu sepanjang masa keemasan islam.
Namun sayangnya saat ini kaum perempuan
dijauhkan dari peran terhormat mereka sebagaiistri dan ibu, maka perempuan pun sebagai alat
kehancuran, sehingga kehilangan jati dirinya dan kehilangan amanah yang
diberikan kepadanya,
sebagai ibu muslim yang taat kepada Allah Swt. Dengan mengembalikan peran perempuan sebagai istri dan ibu yang
baik ini akan menekan menjamurnya kasus kekerasan terhadap
perempuan, sebab
Islam menjaga kemuliaan perempuan dengan
syariatnya, waallu a'lam bishowab.
Post a Comment