Penghinaan Nabi Berulang, Saatnya Umat Bersatu!
Oleh: Khoirul Nikmah
(Pegiat Media dan Opini)
Penistaan kepada
Nabi Muhammad saw dan ajaran Islam kembali terjadi. Hal ini adalah rangkaian
peristiwa kesekian yang secara terang-terangan dilontaran kepada umat Islam.
Bahkan, peristiwa penghinaan Nabi yang baru-baru ini terjadi di India, telah
memicu konflik dan memakan korban jiwa dari kaum muslimin itu sendiri
(Republika, 12/06/2022).
Masalah menghina
Rasulullah saw, sejatinya tidak hanya menyangkut pribadi beliau shallahu’alaihi
wasallam. Tapi juga menyangkut penghinaan kepada Allah ta’ala tuhan alam
semesta yang mengutusnya berikut ajaran-ajaran Islam.
Fakta bahwa rezim
yang berkuasa di India hari ini telah melanggengkan aktivitas nista serta
memberikan ruang kepada kelompok Hindu nasionalis untuk melakukan kriminalisasi
dan persekusi terhadap Islam dan kaum Muslimin. Dan hal tersebut tentulah
menyederai hati umat Islam diseluruh dunia.
Sebagai
pribadi muslim idealnya ketika Nabi shallahu’alahi wa sallam dihina dan dicaci,
maka wajib bagi seluruh kaum muslimin untuk membela, menunjukkan ekspresi marah
karena agama, serta tidak ridha. Sebab, hal itu adalah setinggi-tingginya
keimanan. Dan jika terus dibiarkan bisa dipastikan hal yang demikian tentu saja
akan terus berulang.
Beberapa
negara mayoritas Islam seperti Arab Saudi juga Qatar telah mengecam tidakan
islamophobia di India serta menuntut permohonan maaf dari pejabat India. Selain
itu negara Kuwait Juga tak tinggal diam, dimana kaum muslimin setempat
menyerukan di media sosial untuk mengajak masyarakat memboikot produk-produk
dari India (CNBC,07/06/2022).
Jika
melihat jumlah populasi kaum muslimin diseluruh dunia yakni sekitar 22% dari
populasi dunia, maka ini adalah potensi yang sangat berharga. Sebab, jika kaum
muslimin seutuhnya bersatu maka hal tersebut adalah modal besar bagi Islam
untuk kembali memimpin peradaban di
dunia, dan menunjukkan kekuatan persatuan Islam hingga umat islam tidak lagi
dipandang sebelah mata oleh para pembenci-pembencinya.
Itulah salah satu
sebab kenapa hari ini para pembenci-pembenci Islam banyak bermunculan, karena mereka
dapat membaca kondisi bahwa umat Islam hari ini sedang tercerai-berai oleh
banyak kepentingan. Kecaman terhadap mereka atau boikot produk-produknya
hanyalah solusi sementara. Sebab, banyak negara-negara dengan mayoritas muslim
justru menjalin kerjasama yang sangat erat dengan negara-negara pengusung
Islamophobia seperti Amerika, China bahkan India. Dan negara mayoritas Islam
seperti Indonesia contohnya sangat tergantung pada produk-produk impor maupun
terjerat dengan utang luar negeri nya
Sudah saatnya kaum
Muslim bersatu, dibawah satu kepemimpinan yang secara tegas mengutamakan
keselamatan kaum muslimin serta menghapus segala bentuk pelecehan terhadap
Islam. Cukuplah jeritan-jeritan hati saudara-saudara kita di Palestina,
Xinjiang, Uyghur dan negara muslim lainnya yang menjadi korban atas kekejian
dari para pembenci islam dan kafir penjajah. Nabi saja mereka hina, bagaimana
dengan umatnya?
Untuk itu, kaum
muslimin harus menempati posisi mulia yakni menjadikan Islam sebagai pemersatu
bagi kaum muslimin di dunia. Serta menerapkan hukum syara disetiap sendi-sendi
kehidupan. Dengan demikian, islam akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Wallahu’alam Bissawab.
Post a Comment