China Mengganggu Produksi Germanium dan Galium di Barat?
Pembatasan ini memiliki tujuan strategis untuk mengganggu produksi semikonduktor di negara-negara Barat dan juga sebagai bentuk pembalasan terhadap pembatasan yang telah diterapkan pada sektor semikonduktor China. Tindakan ini menunjukkan bahwa China bersedia terlibat dalam pembalasan langsung, suatu langkah yang sebelumnya dihindari dalam konflik semikonduktor antara China dan Amerika Serikat (AS). China merupakan produsen utama galium dan germanium, dengan Survei Geologi AS melaporkan bahwa China menyumbang sekitar 67% hingga 86% dari pasokan global kedua elemen tersebut.
Galium dan germanium digunakan secara luas dalam industri semikonduktor. Misalnya, galium nitrida digunakan sebagai alternatif semikonduktor silikon yang semakin populer dalam industri kendaraan listrik dan teknologi 5G. Selain itu, galium arsenida juga umum digunakan dalam pembuatan panel surya.
Langkah pembatasan ekspor China terhadap produk galium dan germanium ini berpotensi mempengaruhi pasokan global kedua elemen tersebut. Negara-negara yang mengandalkan impor galium dan germanium akan menghadapi tantangan baru dalam memenuhi kebutuhan industri semikonduktor mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan di sektor semikonduktor antara China dan Barat semakin meningkat. Pembatasan ekspor dan sanksi yang diterapkan oleh masing-masing pihak telah menciptakan ketegangan dalam rantai pasokan semikonduktor global.
Perkembangan terkini ini menunjukkan bahwa China tidak lagi ragu untuk merespons secara strategis dan berperan aktif dalam menghadapi pembatasan yang diterapkan oleh negara-negara Barat. Situasi ini memperumit persaingan di sektor semikonduktor global dan memberikan dampak yang lebih luas terhadap industri teknologi. [IDN]
Post a Comment