Ketegasan Abu Bakar dalam Menghadapi Kaum yang Murtad
Bayangkan, di tengah situasi yang genting, Abu Bakar diangkat oleh para sahabat menjadi Khalifah. Beberapa orang bahkan datang secara khusus padanya dan berkata, "Wahai Khalifah Rasulillah, kita tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi bangsa Arab yang kembali murtad. Tinggallah di rumahmu dan sembahlah Allah sampai kematian menjemput kita semua."
Namun, di saat itulah Abu Bakar berdiri dengan kokoh. Kelembutannya berubah menjadi ketegasan yang bahkan mengalahkan kegagahan Umar. Abu Bakar berseru, "Bagaimana mungkin Islam hancur sementara aku masih hidup?! Sungguh aku akan memerangi mereka semua sampai leherku terputus dari tubuhku!" Subhanallah! Jika Abu Bakar tidak kokoh dalam sikapnya untuk menghadapi kaum yang murtad, mungkin Islam tidak akan sampai pada kita sekarang.
Abu Bakar tidak selesai begitu saja setelah berhasil menyatukan seluruh bangsa Arab dalam bendera Islam. Seorang Khalifah yang terkenal dengan kelembutannya berubah menjadi sang paling pemberani ketika ia memutuskan sebuah kebijakan yang membuat semua sejarawan dan ahli militer bergeleng kepala.
Mereka yang memahami taktik dan ilmu militer pasti akan mengira Abu Bakar adalah orang yang gila atau terlalu percaya diri. Sebab, Abu Bakar memutuskan langkah yang sangat penting yaitu menyerang Romawi dan Persia di saat bersamaan! Sebuah langkah militer yang mengagetkan. Tidak pernah dilakukan oleh pemimpin militer manapun sepanjang sejarah, bahkan Alexander The Great sekalipun.
Kalau kamu pernah membaca sejarah Napoleon Bonaparte, kamu pasti tahu dia kalah karena menyerang di dua lokasi yang berbeda di saat yang sama. Kamu juga pasti pernah dengar Hitler, namun mungkin baru tahu juga bahwa sebab kekalahan Hitler adalah menyerang Rusia dan Prancis di saat yang sama. Alhasil, ia kalah.
Namun tidak dengan kaum muslimin. Kemenangan demi kemenangan diraih luar biasa. Kaum muslimin tidak hanya berhasil membuat Persia takut, tapi berhasil merebut wilayah luas dari genggaman kerajaan besar itu. Begitupula ketika berhadapan dengan Romawi, kaum muslimin berhasil menang telak dari kota ke kota.
Jadi, tak usahlah kamu mencari superstar atau superhero yang khayal dan dibuat-buat. Sahabat Rasulullah sudah jadi contoh istimewah, lengkap, dan membuatmu terinspirasi. Sejarawan dan Jurnalis Palestina, Jihad Turbani menulis, "Yang paling musuh Islam inginkan ketika kamu lupa sejarahmu adalah anak-anakmu kelak tidak mengenal siapa pahlawan Islam yang bisa mereka jadikan contoh. Akhirnya anak-anak Muslim akan mencontoh pahlawan khayalan seperti komik-komik superhero bohongan."
Sumber: The Untold Islamic History, Khalifatu Rasulullah
Post a Comment