Partai Politik Bergerak untuk Menarik Pemilih Muda
Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa dengan populasi pemuda antara usia 18 hingga 40 tahun yang menjadi mayoritas pemilih yang memenuhi syarat untuk pemilihan 2024, partai politik telah mulai merancang strategi mereka untuk menarik dua generasi terbesar dari kelompok usia tersebut: milenial dan Generasi Z.
Menyajikan daftar pemilih nasional selama rapat pleno minggu lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan bahwa dari total 204 juta pemilih yang memenuhi syarat untuk pemilihan tahun depan, 106 juta, sekitar 52 persen, adalah pemilih yang berusia di bawah 40 tahun. Lebih spesifik lagi, sepertiga dari semua pemilih terdaftar adalah milenial, sementara 22 persen lainnya termasuk Generasi Z, atau mereka yang lahir pada akhir 1990-an dan seterusnya.
Untuk tetap relevan dengan konsumen muda di masa ketidakpastian, perusahaan harus fokus pada empat pilar strategi keterlibatan: Inovasi, harga, nilai dan aktivisme. Salah satu cara untuk menarik generasi muda adalah melalui inovasi kolaboratif untuk memanfaatkan kreativitas konsumen muda. Konsumen muda selalu mencari produk dan layanan yang baru, menarik dan mudah diakses. Mereka ingin menjadi bagian dari proses inovasi, bekerja sama dengan bisnis untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan.
Selain itu, strategi harga juga harus disesuaikan dengan persepsi nilai dan keterjangkauan baru. Bahkan sebelum pandemi, persepsi nilai milenial dan konsumen Gen Z sudah multidimensi, karena tidak hanya bergantung pada harga atau kualitas murni, tetapi juga pada nilai-nilai pribadi dan sosial seperti keunikan, kesejahteraan dan keberlanjutan. Namun, karena tingkat kepekaan harga bervariasi di antara berbagai kelompok pendapatan, tidak akan ada strategi serba guna. [IDN]
Post a Comment