Gencatan Senjata Semu
GENCATAN senjata sudah dilakukan antara Hamas dan penjajah Yahudi. Namun pasukan Israel masih meluncurkan tembakan ke arah warga Palestina yang pulang ke rumah di hari pertama gencatan senjata, Jumat (24/11).
Menurut laporan Haaretz, 15 warga Palestina yang mencoba pulang ke rumah mengalami luka-luka imbas serangan Israel. Gencatan senjata di Gaza mulai efektif berlaku pukul 07.00 waktu setempat atau 12.00 WIB.
Konflik Palestina dan penjajah Yahudi, apakah cukup dengan gencatan senjata?
Catatan: Abu Jihad FS**)
Realitas yang terjadi telah membuka wajah asli penjajah Yahudi. Derasnya informasi melalui media sosial, mematahkan semua mitos yang selama ini dibangun entitas Yahudi tersebut.
Propaganda yang dibangun untuk mempercantik citra melalui media mainstream gagal total. Semua runtuh dengan perlawanan citizen journalism.
Dibuktikan dengan gelombang protes yang terjadi dimana-mana. Bisa dikatakan seluruh dumia mengutuk kebiadaban penjajah Yahudi.
Bukan hanya di entitas Yahudi, protes juga terjadi di AS, Inggris, Australia, Jepang, dan India. Negeri muslim jangan tanya lagi. Indonesia, Malaysia, Banglades, dan Pakistan.
Protes juga dilakukan disemua lini, antara lain pertandingan sepakbola, UFC, konser musik, stand up komedi. Semuanya.
Menurut keterangan pemerintah Gaza, per 10 November 2023, serangan penjajah Yahudi menyebabkan lebih dari 50% rumah di Gaza rusak.
Kantor media pemerintah Gaza menyebutkan, sekitar 40.000 unit rumah di daerah kantong Gaza dihancurkan sepenuhnya oleh tentara Israel. Disebutkan juga, sekitar 29.000 ton bahan peledak sudah dijatuhkan di Gaza sejak 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerang Israel, sehingga memicu serangan balasan dari Israel.
Diperkirakan, kerugian awal di sektor perumahan dan infrastruktur masing-masing mencapai US$ 2 miliar atau Rp 31,4 triliun (kurs Rp 15.706).
Menurut data terbaru dari Kantor Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan atau Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), World Health Organizations (WHO), dan pemerintah Palestina, per 7 November 2023, serangan yang dilancarkan Israel telah merusak 222.000 unit rumah dengan lebih dari 40.000 unit hancur total.
Dalam laporan PBB juga menyebutkan sebanyak 278 fasilitas pendidikan, 270 fasilitas kesehatan, dan 69 tempat ibadah termasuk masjid dan gereja rusak.
Di pihak penjajah, merugikan ekonomi sebesar USD 48 miliar atau sekitar Rp 748,14 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.568) pada 2023 dan 2024.
"Kemungkinan besar Israel akan menanggung dua pertiga dari total biaya perang, dan sisanya ditanggung oleh Amerika Serikat dalam bentuk bantuan militer,” demikian disebutkan dari laporan Israel Leader Capital Markets, dikutip dari Anadolu Ajansi, ditulis Jumat (24/11/2023).
Prediksi pada Oktober kerugian ekonomi akibat perang tersebut sekitar USD 270 juta atau sekitar Rp 4,20 triliun per hari. Berakhirnya perang tidak berarti hilangnya kerugian.
Angka-angka dari Leader Capital Markets menunjukkan penjajah Yahudi mungkin perlu meminjam lagi untuk hadapi apa yang digambarkan sebagai konflik bersenjata terburuk dalam setengah abad, demikian dari laporan Bloomberg.
Selama periode 7 Oktober-23 November 2023, pasukan Israel telah membunuh sekitar 15.000 warga Palestina. Sekitar 14.800 korban jiwa berada di Jalur Gaza dan 211 di Tepi Barat. Pada periode sama, korban jiwa Israel berjumlah sekitar 1.275 orang.
Nah, terkait gencatan senjata yang baru saja dilakukan kedua belah pihak, terbukti entitas Yahudi tidak bisa dipercaya. Bisa dilihat, tahanan dari pihak Hamas diperlakukan baik, sebaliknya penjajah Yahudi memperlakukan tahanan tidak manusiawi.
Bukan hanya itu, secara historis PBB sudah mengaluarkan puluhan resolusi. Hasilnya, tak satu pun yang diindahkan penjajah Yahudi.
Berkaca dari realitas itu, hanya dua solusi persoalan Palestina, yakni Jihad dan Khilafah.
Di luar itu, solusinya semu. Tak terkecuali gencatan senjata yang kali ini terjadi antara dua belah pihak.
Maka itu, sudah selayaknya umat untuk mengusahakan solusi permanen agar persoalan Palestina tuntas. Bersama memperjuangkan Khilafah. Selanjutnya, inilah yang akan mengumandangkan jihad akbar membebaskan Palestina.
لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر والشجر، فيقول الحجر أو الشجر يا مسلم يا عبد الله هذا يهودي خلفي فتعال فاقتله، إلا الغرقد، فإنه من شجر اليهود.
"Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai kaum Muslimin memerangi dan membunuh orang-orang Yahudi. Kemudian orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu pohon dan batu itu berkata, 'Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah'. (Pohon-pohon berbicara), kecuali pohon gharqad, karena adalah pohon Yahudi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sejumlah mufasirin menilai hadis ini akan terealisasi ketika Khilafah tegak kedua kali. Inilah yang akan memberikan pelajaran kepada penjajah Yahudi.
Wallahualam bissawab.(*)
**)Khadim Majelis Nafsiyah Islamiyah Negeri Khalifatul Khamis
Post a Comment