Header Ads


Ketika Ahli Matematika Membenarkan Setelah Ingin Melemahkan Islam

 

Sumber: UIY Official


IndonesiaNeo - Dalam pencarian makna hidup, banyak individu yang mempertanyakan tujuan utama keberadaan mereka di dunia. Pertanyaan ini tidak hanya diajukan oleh orang awam, tetapi juga menjadi pokok bahasan para filsuf dan teolog. Dalam video terbaru dari program Focus to the Point (02/08/2024), Ustaz Ismail Yusanto membahas secara mendalam mengenai perspektif Islam tentang tujuan hidup. Diskusi ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana umat Muslim dapat memaknai keberadaan mereka di dunia melalui panduan Al-Qur'an dan contoh-contoh nyata dari individu yang menemukan makna hidupnya dalam Islam, seperti Gary Miller, seorang mantan pendeta Kristen yang memeluk Islam.

Ustaz Ismail Yusanto memulai dengan mengutip ayat-ayat dari Surah Al-Mu’minun (23:12-16) yang menjelaskan proses penciptaan manusia. Manusia diciptakan dari nutfah (setetes mani), kemudian menjadi alaqah (segumpal darah), hingga menjadi mudghah (segumpal daging) dalam rahim ibu. Proses ini berlanjut hingga manusia lahir dan menjalani kehidupan di dunia, yang akhirnya berujung pada kematian. Menurut Islam, kehidupan ini bukanlah akhir dari segalanya. Selepas kematian, manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia. Tujuan utama hidup menurut Islam adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, seperti yang tercantum dalam Surah Adz-Dzariyat (51:56): 

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

Ustaz Ismail menjelaskan bahwa ibadah tidak terbatas pada ritual keagamaan semata, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan yang dilakukan dengan niat tulus untuk ketaatan kepada Allah SWT. Setiap tindakan, mulai dari bangun tidur, bekerja, hingga membangun keluarga dan masyarakat, dapat dianggap sebagai ibadah jika dilakukan sesuai dengan syariat Allah dan dengan dasar iman dan takwa.


Kepercayaan terhadap Al-Qur'an dan Kenabian Muhammad SAW

Untuk mencapai tujuan hidup yang sebenarnya, Ustaz Ismail menekankan pentingnya percaya kepada Al-Qur'an dan kenabian Muhammad SAW. Beliau menjelaskan bahwa keyakinan terhadap Al-Qur'an sebagai kalamullah (firman Allah) adalah kunci untuk memahami makna hidup dan kehidupan setelah mati. Salah satu contoh individu yang menemukan makna hidupnya melalui Al-Qur'an adalah Gary Miller, seorang pendeta dan ahli matematika asal Kanada yang akhirnya memeluk Islam setelah melakukan riset mendalam terhadap Al-Qur'an dan tidak menemukan kontradiksi di dalamnya.

Gary Miller, juga dikenal sebagai Abdul-Ahad Omar, adalah seorang mantan pendeta Kristen dan ahli matematika asal Kanada yang memeluk Islam setelah melakukan penelitian mendalam terhadap Al-Qur'an. Perjalanannya menuju Islam dimulai dengan niat untuk menemukan kelemahan dalam Al-Qur'an, namun justru berakhir dengan keyakinan bahwa kitab suci ini adalah firman Allah.


Latar Belakang dan Awal Penelitian

Pada tahun 1973, Gary Miller memutuskan untuk mempelajari Al-Qur'an dengan tujuan membuktikan bahwa kitab suci umat Islam ini memiliki kelemahan dan kontradiksi. Sebagai seorang saintis, Miller memiliki pendekatan yang kritis dan analitis terhadap berbagai hal, termasuk dalam hal keagamaan. Namun, setelah melakukan penelitian yang mendalam selama beberapa tahun, Miller tidak menemukan satu pun pertentangan atau kesalahan dalam Al-Qur'an. Sebaliknya, dia menemukan bahwa Al-Qur'an selaras dengan sains modern, khususnya dalam hal proses penciptaan manusia yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan dibenarkan oleh ilmu kedokteran modern.

Setelah lima tahun penelitian, Miller akhirnya menyadari bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang sempurna dan tanpa cacat, yang tidak mungkin ditulis oleh manusia, termasuk Nabi Muhammad SAW. Keyakinan ini mendorongnya untuk memeluk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdul-Ahad Omar. Setelah memeluk Islam, Abdul-Ahad Omar menjadi pendakwah yang aktif di Amerika Utara. Dia dikenal karena ceramah-ceramahnya yang berfokus pada sains dan agama, serta usahanya dalam menjembatani pemahaman antara Muslim dan non-Muslim.


Pengaruh dan Karya

Gary Miller menulis beberapa buku dan artikel yang membahas hubungan antara Al-Qur'an dan sains, serta pengalamannya dalam menemukan Islam. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku yang berjudul "The Amazing Quran" yang menjelaskan mukjizat ilmiah dalam Al-Qur'an dan bagaimana kitab ini tetap relevan dengan penemuan ilmiah modern.

Ulasan mengenai tujuan hidup dalam Islam oleh Ustaz Ismail Yusanto dan kisah perjalanan Gary Miller menuju Islam menekankan bahwa tujuan hidup menurut Islam adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan. Kepercayaan terhadap Al-Qur'an dan kenabian Muhammad SAW adalah landasan utama untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan mempelajari dan memahami Al-Qur'an secara objektif, manusia dapat menemukan makna hidup yang sebenarnya dan menjalani kehidupan yang penuh dengan keberkahan dan tanggung jawab. Kisah Gary Miller adalah contoh nyata bagaimana pendekatan kritis dan analitis terhadap Al-Qur'an dapat membawa seseorang kepada keyakinan yang mendalam terhadap Islam.[]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.