Header Ads


Aynal Muslimun: Duka Palestina

Oleh: Asma Sulistiawati*) 


IndonesiaNeo, OPINI - Sangat penting bagi umat untuk memahami pentingnya menegakkan Khilafah, sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hanya negara yang sepenuhnya menerapkan Islam yang dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh rakyat dan melindungi semua umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Palestina. 

Dalam beberapa minggu terakhir, media sosial dibanjiri dengan tagar Aynal Muslimun, yang berarti "di mana umat Islam?" Tagar ini mencerminkan keprihatinan umat Islam terhadap Palestina. Sejak serangan pada 7 Oktober 2023, keadaan telah memburuk secara signifikan, yang mengakibatkan banyak korban. Serangan oleh kaum Zionis menjadi semakin brutal, memperlihatkan kekejaman dan kebiadaban yang tidak dapat dipahami. Serangan tanpa henti oleh penjajah Yahudi terhadap rakyat Palestina tampaknya tidak pernah berakhir. 

Sampai kapan genosida ini akan terus berlanjut? Apakah umat Islam acuh tak acuh dan tidak peduli dengan keadaan Palestina yang sedang dalam kesulitan?  Di manakah umat Islam saat ini? Berbagai inisiatif dan tindakan, seperti kritik dari berbagai negara, pemboikotan produk-produk Yahudi, dan seruan untuk gencatan senjata, telah dilakukan. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa upaya-upaya ini belum membuahkan hasil nyata atau bukti substansial untuk menyelamatkan Palestina dari serangan penjajah Yahudi. 

Sebaliknya, Palestina dikepung oleh negara-negara Muslim, tetapi para pemimpin mereka tetap diam dan tidak berdaya untuk bertindak. Mereka tampak acuh tak acuh terhadap nasib Palestina, hanya memprioritaskan keamanan negara mereka sendiri. Mesir, negara yang paling dekat dengan Palestina dan memiliki akses ke perbatasan Gaza, telah menutup pintu gerbang Rafah dengan kuat. Akibatnya, Palestina semakin terisolasi, tanpa jalan keluar.

Penghalang nasionalisme telah menjadi penghalang bagi para pemimpin Muslim untuk bersatu dalam mendukung Palestina. Fokus mereka hanya pada kenyamanan dan keamanan negara mereka sendiri, tanpa belas kasihan terhadap sesama umat beriman. Mereka tampak tertidur lelap, tidak menyadari peristiwa-peristiwa yang terjadi di hadapan mereka. 

Bukankah umat Islam bersaudara?  Aynal Muslimun? Jihad adalah satu-satunya cara untuk membantu Palestina, khususnya melalui penyediaan bantuan militer, termasuk persenjataan. Bantuan semacam itu hanya dapat diberikan oleh negara yang mampu menyatukan rakyat dan mengadvokasikan jihad. Oleh karena itu, para pemimpin negara-negara Muslim saat ini harus melepaskan diri dari nasionalisme yang membelenggu mereka.

Umat Islam harus bangkit dan mengakui bahwa tidak ada solusi yang adil bagi para penjahat dunia di kalangan Zionis Yahudi selain menghadapi mereka sekali lagi. Perlawanan dan peperangan ini harus terjadi di bawah satu komando dan satu kepemimpinan Islam, khususnya khilafah sebagai bagian dari Khilafah. 

Khilafah akan menyatukan umat Islam untuk terlibat dalam jihad melawan Zionis Yahudi, memastikan bahwa Palestina aman, terlindungi, dan tidak lagi dalam kesedihan. Rakyat perlu memahami pentingnya menegakkan Khilafah, seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad (SAW). Negara yang sepenuhnya menerapkan Islam akan menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh rakyat dan menjaga semua umat Islam di seluruh dunia, termasuk mereka yang berada di Palestina.

Wallahu'Alam.


*) Pegiat Literasi

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.