Header Ads


Evakuasi Rakyat Gaza ke Indonesia : Jalan Mulus Ethnic Cleansing ?


Oleh : Ummu Azzura Lin


Prabowo Subianto selaku Kepala Negara Indonesia mengungkapkan siap menerima warga Gaza korban pembantaian Israel untuk pindah ke Indonesia. Prabowo bersedia mengirim pesawat untuk mengevakuasi 1.000 rakyat Palestina. Beliau juga menuturkan bahwa dia berkomitmen untuk menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel dengan solusi dua negara. (Berita Satu, 09 April 2025)


Jika kita melihat masalah yang terjadi di Palestina secara komprehensif, maka kita akan temukan bahwa masalah yang terjadi disana bukan sekedar masalah kemanusiaan dan bukan pula sekedar konfilik atau perang memperebutkan wilayah. Jika menilik dari perspektif historis dan politik, maka anggapan masalah palestina adalah konflik dan perang telah mempersempit realitas yang terjadi sebenarnya. Maka, fakta yang harus kita pahami adalah di Palestina telah terjadi pembantaian dan penjajahan yang dilakukan oleh Israel beserta sekutunya dan ini harus segera dihentikan.


Jika kita telah memahami kondisi rill yang terjadi di Palestina, maka tidak akan ada lagi solusi-solusi parsial yang bermunculan, seperti mengevakuasi rakyat Palestina ke Indonesia. Rencana evakuasi atau relokasi sementara untuk  rakyat Palestina sejatinya telah melebarkan senyum para penjajah. Mengingat, ini sejalan dengan misi Donald Trump antek zionis yang menginginkan penduduk Palestina untuk keluar dari tanah suci tersebut atau etchnic cleansing. Memindahkan rakyat Gaza ke Indonesia sama halnya menyuruh mereka untuk menyerah tanpa perlawanan meninggalkan tanah mereka yang selama puluhan tahun mereka perjuangkan. Maka, evakuasi atau relokasi sementara sama sekali tidak menyentuh akar permasalahan.


Solusi dua negara juga merupakan penyelesaian yang sama sekali tidak berpihak pada rakyat Palestina. Sebab solusi ini sama saja dengan menyuruh pemilik tanah untuk membagi tanahnya dengan pencuri tanah mereka. Jalan keluar yang diambil dengan logical fallacy ini tentu tidak bisa diterima. 


Sejatinya hal yang dibutuhkan Palestina adalah membantu mereka mengusir para penjajah keluar dari tanah mereka, tidak cukup dengan mengecam dan diplomasi, serta tidak cukup dengan mengirim makanan, bantuan medis dan obat-obatan. Selama penjajahan masih eksis di tanah suci umat muslim itu, maka selama itu pula Palestina akan senantiasa berada dalam penderitaan, di persekusi dan dibunuh secara massal. Maka, seruan jihad harus disambut oleh pemimpin negeri-negeri muslim yang memiliki pasukan dan kekuatan militer. Namun, melihat diamnya para penguasa muslim hari ini telah melunturkan semangat persatuan untuk menolong rakyat Palestina.


Walhasil, dunia saat ini butuh institusi politik yang sanggup mewujudkan persatuan dan kekuasaan dalam sebuah bingkai negara yang menerapkan Islam secara utuh, yang mampu menyambut seruan jihad sebagai solusi tunggal dan mengirimkan pasukan militer dan mengusir penjajah di negeri-negeri kaum muslimin.


Wallahu'alam.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.