NKK Kepton
Catatan: Irwansyah Amunu
IndonesiaNeo, NEGERI KHILAFATUL KHAMIS - KAMIS (24/4) Zawiyah Al-Qur'an menggelar hajatan Halalbihalal Negeri Khalifatul Khamis (NKK) di Sija Garpu Kitchen.
Pesertanya puluhan. Fasilitas Meeting Room yang baru diadakan Sija Garpu Kitchen penuh sesak dengan peserta.
Memang ada yang menarik dari halalbihalal tersebut karena diselingi dengan acara pemutaran film dokumenter Negeri Khalifatul Khamis.
Setengah jam lebih durasi film tersebut menyita perhatian peserta. Kebetulan narasinya dibuat sesuai dengan isi buku yang saya tulis berjudul Negeri Khalifatul Khamis.
Puas menyaksikan film, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Serunya acara tersebut, membuat hajatan yang diagendakan dua jam, molor hingga nyaris tiga jam.
Pasalnya materi yang disajikan berkaitan dengan realitas kekinian. Mulai dari personal tambang, perang dagang yang dilakukan AS, hingga masa depan perjuangan Islam.
Melihat fakta historis, sesungguhnya umat ini punya masa depan cerah. Caranya gunakan Islam sebagai jalan hidup, dan jalan keluar seluruh persoalan.
Dua soal yang saya tanyakan kepada hadirin, pertama, Indonesia negara kaya atau miskin? "Kaya," jawab peserta.
Kedua, apakah rakyatnya kaya atau miskin? "Miskin," seru hadirin.
Mestinya, kalau negara kaya, harusnya rakyatnya pun kaya. Kalau negara kaya, rakyatnya miskin, berarti ada yang salah.
Suasana Halalbihalal Negeri Khalifatul Khamis (NKK) di Sija Garpu Kitchen (24/4/2025)
Nah, kesalahan itu bila menjadikan Islam sebagai jawaban, niscaya akan menyelesaikan persoalan dengan cara seksama dan tempo yang sesingkat-singkatnya.
Menukil keterangan Mantan Menkopolkam era Jokowi, Mahfud MD: Jika tidak terjadi kebocoran sektor pertambangan, maka negara mampu memberikan subsidi kepada masing-masing warga sebesar Rp 20 juta per bulan.
Hal itu, hanya bisa diwujudkan Islam.
Tambang adalah kepemilikan umum. Hubungan antara negara dan rakyat adalah hubungan antara pihak yang dilayani dan pihak yang melayani. Bukan hubungan antara penjual dan pembeli.
Apalagi kita punya blok minyak. Hal itu pernah saya tanyakan ketika Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia lawatan di Baubau. Blok minyak di Kepulauan Buton (Kepton) sudah dilakukan uji geosesmik. Potensinya wow.
Walhasil, bila Islam dijadikan aturan main dalam kehidupan, akan membawa berkah. Buktinya Negeri Khalifatul Khamis pada masa silam merupakan entitas maritim unggul.
Masa depan NKK Kepton pasti cerah. (Follow TikTok: @IrwansyahAmunuNews)
Post a Comment